Adhielesmana | Sebuah Perjalanan

18 Oktober 2011

Balada Komidi Putar

tak mudah untuk berhenti,
tak mudah pula untuk sekedar melalui..

sesuatu itu terus berjalan..
memutar dan memutar..
bagai sebuah permainan tanpa ujung..

layaknya sebuah komidi putar..
ku terpikat indahnya aneka tunggangan di dalamnya..
namun seketika ku memegang satu tunggangan dan menaikinya..
ku tak mampu lepas..
ku terus ikut berputar berputar dan berputar..

seketika banyak teman sebaya yang ikut bermain..
seketika pula hatiku bangga karena aku jadi yang pertama menaikinya..
namun seketika mereka berlalu meninggalkan komidi putar
seketika itu pula hatiku sepi.. jiwaku hilang.. seakan tersadar..
aku harus berhenti juga, karena ada yang menantiku diluar komidi putar..

aku tak mampu lepas.. aku tak mampu berontak..
aku tak mampu turun.. seolah olah aku khawatir..
akan bagaimana nasib tunggangan komidi putarku ini..
siapa yang akan bersamanya.. siapa yang akan menaikinya nanti..
akankah komidi putarku kesepian jika aku pergi..

aku terlalu bodoh.. aku terlalu mengambil perasaan terlalu dalam..
mengapa aku harus menghawatirkannya.. itu hanya sebuah komidi putar..
seharusnya cukup kunikmati kesenangannya,
lantas berlalu setelah aku lelah menungganginya..

aku sadar, bukan komidi putarlah yang menahanku..
tapi perasaanku lah yang membuatku tak kuasa turun dan berlalu pergi..

" balada komedi putar..
selalu berputar.. meski seakan bergerak maju.."

semoga aku mampu menghentikannya..
lantas berlalu meninggalkannya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar